• Semangat Karena Allah

    Dalam menjalani hidup banyak sekali cobaan yang datang menimpa, tapi semuanya harus di jalani dengan ikhlas.. harus Semangat Karena Allah (SEMANGKA)


Minggu, 12 Juni 2011

EPISODE SEBUAH PERJALANAN



BY : TIM SOLID  TKS MAN 1  Bandar Lampung

     Hari ini ku sampai di sini. sebuah jalan yang belum ku ketahui kapan akan berakhir. katanya di ujung jalan sana aku bisa menemukan sesuatu yang sangat indah dan berharga. yang tak ternilai harganya yang labih indah dari intan mutiara atau mutu manikam yang pernah ada di bumi. katanya setiap orang ingin memilikinya. karna ia begitu sempurna untuk dibayangkan dengan imanjinasi manusia kerdil lagi papa


ku putuskan untuk turut jua mendapatkannya. aku mencoba untuk melangkah. menjejakkan kembali kakiku di jalan ini. "ah, sama saja seperti jalan-jalan yang pernah ku lalui".ucapku dalam hati. ku teruskan tapak kakiku.lagi....lagi..... dan lagi."aduh!" teriakku. ku pegangi kakiku yang teratuk batu. tidak parah, tapi cukup membuatku meringis kesakitan.aku terhenti sejenak.


sakit pun menghilang. aku coba tuk kembali mengayuhkan kaki-kakiku. satu,dua,tiga,empat,lima,dan ....."Ah!".
"
aku kembali memekik kuat. langkahku kembali terhenti.kali ini lebih sakit dari yang tadi. ku periksa kakiku. berdarah . sudah dua kali aku tersandung batu. padahal aku sudah berjalan dengan hati-hati. aku terdiam. ku pandangi jalan ini. lurus ke depan. mencoba memperhatikan sejauh  mata memandang. ku lihat ada batu-batu yang menghadang. ada lubang mulai dari yang kecil hingga yang lumayan dalam. ada ini, ada itu. tampaknya semua datang untuk menghadang perjalanan ini. "apa yang harus ku lakukan?" tanyaku . bingung.


tik...tik...tik.... waktu terus berbergulir. ku putuskan untuk maju. " aku akan berjalan dengan lebih berhati-hati lagi." tekadku.


enam, tujuh, delapan, sembilan,....... terus berjalan. Alhamdulillah. beberapa jalan telah ku lalui. lumayang jauh dari tempat berhenti tadi. ku pandangi jalan yang telah ku lalui. agak berat, tapi ternyata aku bisa melaluinya. ku palingkan wajahku. kini aku menatap ke depan. ternyata jalan yang ada di hadapanku tidak juga lebih mudah untuk dilalui. ku putuskan tuk meneruskan perjalannan. hingga.... "Aggh! Innalillah" pekiku lebih kuat. kakuku kembali mendapat masalah. tak hanya itu, badanlu pun turut hilang keseimbangan hingga akubenar-benar jatuh. ya jatuh. rupanya ada lubang yang cukup besar dan dalam. sayang aku tak melihatnya. beginilah akibatnya.Aku terjatuh. kini lukaku tak hanya di kaki, tapi juga di tangan, wajah, dll. badanku pun sakit pula dibuatnya. dengan terseok-seok aku berjalan ke tepi.


"Robbi, apa ini? kenapa begini?, tanyaku sambil menahan nyeri. aku pandangi lubang yang telah sikses membutku begini. Dilanjutkan sekujur tubuh yang memar dan luka-luka menganga. perih,sakit.ngilu. "duhai sang pemilik ruh yang jasadnya sedang merasakan sakit ini,  inikah rupanya jalan yang mereka ceritakan ujungnya itu ? mereka tidak begitu banyak bercerita tentang kesakitan ini. ada sebagian yang mengatakanya, tapi tak ku sangka akan seberat ini. aku yakin, sangat bila diujung sana akan indah, teramat indah sangat indah bahkan. sesuatu yang tiada bandinganya di dunia ini. tapi, sebegini beratnya jalan menuju ke sana?" tangisku mulai mengalir."apa yang harus aku lakukan? bila aku menyerah sekarang. betapa meruginya aku? sudah sejauh ini aku melangkah. sudah sekian derita yang ku rasa. lagi pula aku tak tahu mana yang lebih dekat denganku, jalan kembali atau jalan menuju ke ujung jalan ini. tapi, bila pun diteruslan, sekuat itukah aku? dengan kondisiku sekarang ini. lemah tak berdaya"

"kamu lebih kuat dari yang engkau fikir dan rasakan." sebuah suara menyeruak keluar dari arah yang tak terduga. ternyata sahabatku. saudara bahkan fillah. "kita ga berhak menghakimi diri kita lemah. dia sudah memberi kekuaran itu, tinggal sebesar dan sejauh mana kita mengptimalkannya. ikhtiar sampai dia yang memberi akhir untuk kita"


"semakin sakit kita merasakan, maka semakinkuay keinginan kita untuk bertahan dan melawan maka semakin besar juga kekuatan yang bisa kita kerahkan itu sunnahtullah"


"bukan ibnu jauzi berkata :" iman seorang mukmin akan tampak disaat ia menhadapi ujian, di saat totalitas dalam berdoa tapi belum melihat pengaruh apapun dari do'anya. ketika ia tetap tak merubah keinginanya dan harapannya meski  rasa putus asa semakin kuat. itu semua dilakukan seseorang karena keyakinanya
bahwa Allah saja yang tahu yang lebih baik untuk dirinya. ". dan Allah berfirman dalan QS> Al -Baqarah ayat 74: ...... dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan........"

"jika Allah mencintai hamba-Nya, maka Allah akan mengujinya. jika ia sabar, maka Allah akan memilihnya. jika ia ridho maka Allah akan mensucikanya. Jika kita rasakan beratnya kaki menapak dan letihnya sabar. itulah indikasi jawaban pertanyaan, mengapa perjuangan kita pahit. jangan minta Allah untuk mrnghilangkan beban kita, tapi minta agar Allah selalu memberi kita kekuatan."


"you are the choosen one. ingatlah surga-Nya seluas langit dan bumi. Ampunan-Nya sebanyak buah dan tak bertepi. Rahmat -Nya lebih besar dari murka-Nya. dan mendahului adzab-Nya."

aku hanya tergugu. deras air mata meluncur di wajah dan hatiku . mengikuri alur hujan yang ia curahkan dari muka langit-Nya. ya Allah, ampuni ketidaktahuanku. Astagfirullahal adhim...... ya Allah tolong kutkan hamba. bimbing langkahku Robb..


aku akan terus menapaki jalan ini hingga Engkau menentukan batas bagiku.


bismillah......


Faidza Azamta Fa tawakkal 'alallah....

" inilah jalan yang kita pilih. jalan dakwah fisabilillah. meski tantangan tak jua merendah. jangan katakan leleh, hingga membuatmu berhenti dari amanah dakwah. tapi, katakanlah lillah. itulah energi terbesar yang akan membewa kakimu terus melangkah. teruslah maju. bergerak bersama sang waktu. teruslah berjalan seperti jarum jam. yang dalam pepetah, dari pada prdang ia lah yang lebih rajam. teruslah menyinari sang mentari pagi. hangat, tak membakar, tapi kaya manfaat"

iklan

iklan
Tantangan terbesar adalah melakukan apa yang orang lain tidak mampu melakukanya.