Umi, umi , umi…………
Siapa yang gak sayang sama uminya? Hayooo ngakuuuu :p
insayaAllah pada sayang lah yaaa, amin allahuma amiiin J
Mari kita renungkan bersama betapa hebatnya beliau , betapa luasnya hamparan kasih sayangnya , betapa sejuknya setiap perkataannya, betapa nyamannya hati ini di samping beliau , betapa betapa betapa yang lainnya tak dapat kita uraikan dengan kata-kata bahkan kita takkan pernah bisa membalas semua jasa-jasanya .
pernahkan kalian merenungkan berapa besar pengorbanan ibu ?
pernahkah ?
jika belum coba baca kisah seorang ibu yang sungguh sangat luar biasa ini
Kisah Perjuangan Seorang Ibu
Akhirnya , di tepi laut itu , Sayekti dan Hanafi menjalin cinta kembali bersama sang buah hati . ya , saya bisa merasakan kebahagian mereka .
Sebuah cerita yang membuat saya meneteskan air mata berkali-kali. Cerita tentang perjuangan Sayekti dan Hanafi untuk bisa membawa anaknya yang di sandera di sebuah rumah sakit bersalin lantaran tak mampu membayar administrasi dan biaya perawatan sebesar hampir dua juta.
Hanafi yang sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang becak tak dapat berbuat banyak , ketika di hadapkan pada sebuah kenyataan bahwa ia harus menanggung biaya rumah sakit sebesar itu . maka, demi menebus sang Buah Hati , ia pertaruhkan seluruh tenaganya untuk meraup rupiah demi rupiah . Begitupula dengan Sayekti , ketika Hanafi terpaksa berbaring di rumah sakit karena sakit yang dideritanya , Sayekti harus membanting tulang sendirian sebagai kuli. Mengumpulkan sen demi sen , maski hal itu membutuhkan waktu lama tentunya .
Perjuangan Sayekti adalah teladan bagi para ibu. Bagi para wanita yang menelantarkan anaknya. Bagi para wanita yang menganggap kehadiran seorang bayi mungil dari rahimnya adalah sebuah aib dan kehinaan . perjuangan Sayekti seharusnya mengetuk hati para istri. Sayekti mengajarkan semuanya. Menjadi seorang ibu sekaligus seorang istri. Sesulit apapun kondisi yang ia hadapi , ia menjaga kehormatan dirinya dihadapan suami . sesulit apapun kondisi yang ia hadapi , selalu tumbuh harapan dan keinginan besar untuk bisa membawa pulang anaknya dan hidup bersama penuh cinta . tak pernah ada kata putus asa dalam dirinya. Harapan itu muncul dari rasa cinta.
“ternyata belum boleh pulang, nak. Bapak itu belum punya uang. Nanti ya kalau uangnya sudah banyak , kita baru di izinkan pulang. Do’akan bapakmu cepat sembuh , biar bisa cari uang dan bisa kerja lagi. Tapi ungnya banyak sekali. 1 juta. Ibu gak tau bagaimana bisa terkumpul”, begitulah petikan ungkapan Sayekti pada anaknya dalam film ‘Sayekti dan Hanafi’ . saya merasakan duka seorang ibu di sana bersama air mata yang luruh mambasahi pipi Sayekti.
Semoga masih ada rasa cinta di hati orang kaya untuk merangkul orang-orang yang bernasib sama dengan Sayekti dan Hanafi.
---- di kutip dari buku Muhasabah Cinta karya Rafif Amir
Subhanallah , betapa besarnya pengorbanan seorang ibu untuk sang Buah Hatinya ,betapa besar cintanya , sungguh begitu mulia hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar